BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dekskripsi Perilaku Bullyingdigilib.iainkendari.ac.id/862/3/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dekskripsi Perilaku Bullying 1. Definisi Bullying - [PDF Document] (2023)

  • 9

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Dekskripsi Perilaku Bullying

    1. Definisi Bullying

    Istilah bullying merupakan kata serapan dari bahasa Inggris,bully, artinya

    “penggertak”.1 Orang yang mengganggu orang yang lemah. Dalambahasa

    Indonesia fenomena bullying digambarkan sebagai penindasan,penggencetan,

    perpeloncoan, pemalakan, pengucilan, atau intimidasi.

    Bullying menurut Olweus, Center adalah perilaku agresif yangdisengaja

    dan yang melibatkan ketidakseimbangan kekuasaan atau kekuatan2.Bullying

    dapat berupa memukul, menendang, mengancam, menggoda, memanggilnama

    yang jelek, mengirim e-mail, yang dilakukan berulang ulang, dariwaktu kewaktu.

    Menurut Ross, bahwa hal penting dalam definisi bullying adalahadanya

    ketidakseimbangan kekuasaan.3

    Rigby, mengartikan “bullying” sebagai sebuah hasrat untukmenyakiti.4

    Craig dan Pepler mengartikan bullying sebagai "tindakan negatifsecara fisik atau

    lisan yang menunjukkan sikap permusuhan, sehingga menimbulkandistress bagi

    korbannya. Gaetano, mendefinisikan bullying adalah perilaku yangdiulang,

    sistematis dan diarahkan seorang atau sekelompok orang kepadaorang lain untuk

    1http://en.wikipedia.org/wiki/Bullying , diakses, 25 Januari2017

    2Carter, B. C. & Vicky G. Spencer.2006,The Fear Factor:Bullying And Students With

    Disabilities,International Journal Of Special Education Vol. 21,No.1, (11 – 23). 3Carter, B. C. & Vicky G.Spencer.2006,International Journal Of Special Education

    4Dennis S. Wong. 2004. School Bullying and Tackling Strategiesin Hongkong.

    International Journal of Offender Therapy and ComparativeCriminology.48 (5) 537 – 553.

    9

    http://en.wikipedia.org/wiki/Bullying

  • 10

    mengorbankan, menghina, merusak atau mengancam yang menciptakanrisiko

    bagi kesehatan dan keselamatan5.

    Perbedaan antara bullying dan perilaku agresi, menurut Berkowitzagresi

    sebagai perilaku menyakiti yang bertujuan terhadap orang lain.6Agresi

    merupakan situasi saat seseorang memperoleh sesuatu denganmenggunakan

    kekuatan namun dominansinya terhadap target atau korbanmerupakan hal yang

    insidental dan tidak disengaja.

    Dalam Q.S Al-Hujurat ayat 11 sudah dijelaskan larangan untukmengaggu

    atau mengolok-olok sebagai berikut :

    ُهْم َوال ِنَساٌء ِمْن ِنَساٍء ًرا ِمن ْ ََي َأي َُّها الَِّذيَنآَمُنوا ال َيْسَخْر َقوٌم ِمْن قَ ْوٍم َعَسى َأْن َيُكونُوا َخيْ

    ُهنَّ َوال تَ ْلِمُزوا َأنْ ُفَسُكْم َوال تَ َنابَ ُزواِِبألْلَقاِب بِْئَس االْسُم اْلُفُسوُق بَ عْ ًرا ِمن ْ َد َعَسىَأْن َيُكنَّ َخي ْ

    ُم الََّّاِلُمونَ اإل ُُ ََ ََُُولَِئ ْْ ُُ ْ يَ ََ َميَاِنَوَمْن

    Terjemahannya :

    Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaummengolok-olok

    kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok)lebih baik

    dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pulawanita-wanita

    (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadiwanita-wanita

    (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yangmengolok-olok) dan

    janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamupanggil

    memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-burukpanggilan

    ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yangtidak

    bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang lalim.7

    5Gaetano, Mim. 2017. Bullying: A View from the Corporate World.Journal of the

    International Ombudsman Association.Volume 3.(52 – 56).6Koeswara, E., 1988, Agresi Manusia, Eresco, Bandung

    7Departemen Agama RI, Mushaf Al-quran Tadwid Dan Terjemahan

  • 11

    Menurut Hall & Lindzey, (Prasetiyo) perilaku atau bentukkeinginan yang

    dimaksudkan untuk membuat objek mengalami bahaya ataukesakitan8.

    Berdasarkan pengertan di atas, dapat diperoleh pengertian bahwabullying

    merupakan bentuk perilaku agresif yang dilakukan secara individumaupun

    kelompok melalui tindakan fisik, verbal, atau media sosial(Cyber bullying), yang

    dilakukan secara terencana, berulang-ulang, dalam periode waktutertentu, dengan

    tujuan untuk menciptakan tekanan psikologis bagi korban, untukmendapatkan

    pengakuan dan rasa hormat serta kepuasan bagi pelakunya. Dalamperiaku

    bullying terdapat 4 bentuk bullying yang sering di lakukan olehpeserta didik

    untuk menyakiti teman yang di bullynya yaitu sebagai berikut,kata bully sering

    kita dengar dan sering kita jumpai dikalangan pelajar maupunanak dewasa

    lainyabahkan perilaku bullying pula akan membuat psikisterganggu dan

    kecerdasan berkurang seperti yang di jelaskan oleh beberapa paraAhli.

    2. Bentuk-Bentuk Bullying

    Menurut Blaya, Perbedaan anak laki-laki dan perempuan adalahterletak

    pada stereo tipe maskulin dan feminim yang sudah terbangun dalammasyarakat.

    Anak laki-laki didefinisikan sebagai seseorang yang terbiasamengambil tindakan

    yang beresiko, suka berkelahi dan terlibat dalam suatu kelompokatau “geng”.

    Sedangkan anak perempuan didefinisikan sebagai anak yang pasif,tidak mandiri,

    penuh pertimbangan dan taat pada peraturan. Maka dari itu bentukperilaku

    bullying juga berbeda. Perilaku bullying yang dilakukan anakperempuan biasanya

    8Prasetyo, ABE. 2011. Bullying di Sekolah dan Dampaknya bagiMasa Depan Anak. Jurnal

    El – Tarbawy.Vol. o1.No. o1.(19 – 26).

  • 12

    terjadi dalam bentuk indirect (tidak langsung) seperti verbaldan psikologis, bukan

    tindakan fisik. Sedangkan anak laki-laki cenderung melakukansebaliknya.9

    Namun untuk zaman sekarang, perilaku di atas tidak menutup

    kemungkinan dilakukan juga oleh anak perempuan.

    Menurut Ross & Mask dalam (Wikipedia), bahwa bullyingmelibatkan

    banyak agresi fisik, seperti mendorong, menusuk, melemparsesuatu,

    menampar, mencekik, memukul dan menendang, menjambak,mengaruk,

    menggigit, menggores dan mencubit langsung. Pembully cenderungkearah

    negative dan memiliki masalah akademik.10

    Dari hasil penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa bullyingbiasanya

    dilakukan kearah negatif yakni melibatkan banyak agresi fisiksperti mendorong,

    menusuk, melempar sesuatu, menampar dan lainnya.

    Salah satu factor besar dari prilaku bullying pada siswadisebabkan oleh

    adanya teman sebaya memberikan pengaruh negative dengan caramenyebarkan

    ide baik secara aktif maupun pasif bahwa bullying bukanlah suatumasalah besar

    dan merupakan suatu hal yang wajar untuk dilakukan bentuk-bentukperilaku

    bullying menurut Astuti adalah: Ada 4 jenis bullying:

    a. Verbal bullying

    Verbal bullying adalah mengatakan atau menulis hal-hal yang

    mengintimidasi seperti mengejek, mengancam, mangata-ngataisindiran dsb.

    Verbal bullying ini sering terjadi di sekolah banyak siswa yangmengancam teman

    yang lebih rendah darinya dengan ancaman yang tidak sepantasnyadilakukan oleh

    para siswa sekolah.

    9Nissa Ardilla, Jurnal Kriminologi Indonesia: Pengaruh KontrolSosial Terhadap Perilaku

    Bullying Pelajar Di Sekolah Menengah Pertama, Jakarta:Kriminologi FisipUniversitas Indonesia,

    2009. 10

    https://en. Wikipedia.org/wiki/bullying, diakses 8 april2017.

    https://en/

  • 13

    Bullying secara verbal merupakan bentuk penindasan yang palingumum

    dilakukan oleh anak laki-laki maupun perempuan. Kata-kata adalahalat

    yang kuat dan dapat mematahkan semangat anak yangmenerimanya.

    Bullying dalam bentuk verbal dapat berupa julukan nama, celaan,fitnah,

    kritik tajam, penghinaan dan pernyataan-pernyataan yangbernuansa

    ajakan seksual atau pelecehan seksual.11

    b. Sosial bullying

    Sosial bullying adalah perilaku seperti, mengajak seseoranguntuk tidak

    berteman dengan seseorang, menyebarkan rumor, memalukanseseorang di depan

    umum. Social bullying ini perilaku yang dimana seseorang siswapelaku bullying

    mempermalukan temannya di depan umum dengan bertujuan untukmembuat

    dirinyalah yang paling sempurna , dengan itu banyak siswa yangmelakukan hal

    tersebut.

    c. Fisik bullying

    Fisik bullying adalah perilaku seperti memukul, menendang,mencubit,

    peludahan, tripping, mengambil atau merusak barang seseorang,membuat

    gerakan yang kasar. Banyak siswa SMA yang melakukan kekerasanfisik di

    sekolah hal ini diakibatkan kurangnya pengawasan orang tuaterhadap anak.

    Bullying secara fisik dapat dilakukan dengan cara memukuli,mencekik,

    menyikut, meninju, menendang, menggigit, memiting, mencakarserta

    meludahi anak yang ditindas. Selain itu pelaku menekuk anggotatubuh anak

    yang menjadi korban, merusak serta menghancurkan pakaian sertabarang-

    barang anak yang ditindas.12

    d. Cyber bullying

    Cyber bullying adalah tindakan yang menggunakan teknologikomunikasi

    seperti layanan internet, halaman web dan group diskusi sertapesan instan melalui

    11

    Barbara Coloroso, Stop Bullying, (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta,2007), h. 47. 12

    Ibid., h. 49.

    (Video) Kisah Julie: Dukungan melawan Pengganggu | Studi Modern – L8R Muda

  • 14

    SMS untuk mendukung perilaku bermusuhan secara disengaja danmerugikan

    orang lain.13

    Olweus berpendapat bahwa tindakan-tindakan yang termasukbullying

    antara lain 1) bullying dalam bentuk kata-kata seperti memanggilnama

    dengan tujuan pelecehan. 2) mengeluarkan seseorang dari suatugrup. 3)

    bullying dalam bentuk fisik seperti mendorong, memukul, ataumenendang

    4) Menceritakan kebohongan dan menyebarkan rumor palsu. 5)

    Menghilangkan uang atau hal-hal lain atau merusak milikseseorang. 6)

    Mengancam atau memaksa orang lain untuk melakukan hal-halyang

    mereka tidak ingin lakukan. 7) mem- bully ras tertentu. 8)bullying seksual.

    9) Cyber-bullying (melalui telepon seluler atau internet).14

    Dari hasil penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwatindakan-tindakan

    yang termasuk bullying antara lain, memanggil nama dengan tujuanpelecehan,

    mengeluarkan seseorang dari satu group, mendorong teman, memukulteman,

    menendang teman, menceritakan kebohongan dan menyebarkan rumorpalsu,

    menghilangkan uang atau hal-hal lain yang merusak barang milikorang lain,

    memaksa atau mengancam orang lain untuk melakukan hal-hal yangmereka tidak

    ingin lakukan dan lainnya.

    Selanjutnya Coloroso mengemukakan bahwa ada 3 bentuk bullyingyaitu

    dalam bentuk verbal, fisik dan relasional. Masing-masing bentukini dapat

    menimbulkan dampak buruk masing-masing. Terkadang ketiganyakerap

    dikombinasikan untuk menciptakan serangan yang lebih kuat.

    13

    Umusugi, Siti Chairani.” Hubungan Antara Regulasi Emoosi danReligiulitas Dengan

    Kecenderungan Perilaku Bullying Pada Remaja.” EMPATHY JurnalFakultas Psikologi 2.1

    diakses 2017 14

    Olweus, Bullying Prevention Program, hazelden. Com, diakses PadaTanggal 16 Maret

    2017.

  • 15

    3. Faktor-Faktor Penyebab Bullying

    Factor-faktor terjadinya perilaku bullying menurut aristo (2009)adalah

    keluarga, media masa, teman sebaya, dan lingkungan budaya.15

    a. Keluarga

    Pola hidup orang tua yang berantakan, terjadi perceraian orangtua,

    bertengkar dihadapan anak-anaknya, bermusuhan dan tidak pernahakur, memicu

    munculnya depresi dan strees bagi anak.16

    Sikap melindungi orang tua yang

    berlebihan terhadap anaknya, membuat mereka rentan terkenabullying, anak-anak

    yang memiliki orang tua terlalu mengekang lebih mungkin menjadikorban

    bullying dari teman-temannya.

    Menurut Dieter Wolke, semua orang menggangap perilaku bullyingyang

    terjadi di sekolah menunjukan bahwa intimidasi benar-benardimulai dari rumah.

    Dia menganggap bahwa anak-anak yang dibesarkan dengan orang tuayang keras

    paling mungkin menjadi mangsa oleh perilaku intimidasi.Seandainya anak-anak

    mampu mengahadapi persoalan yang sulit maka mereka akan menjaditahu

    bagaimana cara menangani konflik. Jika orang tua selalumengambil alih maka

    anak-anak itu tidak akan memiliki strategi dan bahkan akanmenjadi mangsa

    bully.

    b. Media Massa

    Menurut Wilson, tayang TV, film, bahan bacaan, dapat memberiefek

    perilaku negatif seperti; anti sosial, rendahnya sensitivitaspada kekerasan. Survey

    15

    Novalia & Tri Dayakisni, Pelaku Agresif Dan KecendrunganMenjadi Korbal Bullying,

    2017, Jurnal Ilmiah Psikologiterapan, Vol. 01, No, 01, April2017 16

    Kartini, K, Patologi Sosial: Gangguan-Ganggaun Kejiwaan,(Jakarta: Raja Grafindo

    Persada, 2017.

  • 16

    yang dilakukan kompas, bahwa 56,9% anak meniru adegan-adeganfilm yang

    ditontonnya, umumnya mereka meniru geraknya (64%) dankata-katanya (43%).

    c. Teman sebaya

    Teman sebaya memberikan pengaruh negatif dengan mengatakanbahwa

    bullying bukanlah suatu masalah,tetapi wajar dilakukan.Seseorang berkeinginan

    untuk tidak lagi tergantung pada keluarganya dan mulai mencaridukungan dan

    rasa aman dari kelompok sebaya17

    . Penyesuaian diri dengan melakukan tindakan

    bullying dan membuat konformitas atas bullying. Mereka berusahamenyesuaikan

    diri dengan teman-teman sekelas agar dapat diterima denganmelakukan bullying.

    d. Lingkungan Sosial Budaya

    Kondisi lingkungan sosial, dan kriminal budaya dapat menjadipenyebab

    timbulnya perilaku bullying. Bullying disekolah merupakanmasalah perilaku

    seorang pelajar dipengaruhi oleh control sosial pelajar denganlingkungan

    sekolahnya, hal ini dapat dilihat dalam bentuk interaksi denganguru, dengan

    teman sebayanya, ketaatan pada peraturan dan norma, metodedisiplin dan iklim

    pada sekolah tersebut.

    Adapun menurut Menurut Novianti, perilaku bullying disebabkanoleh

    beberapa faktor yaitu:

    a. Faktor Keluarga

    Pelaku bullying bisa jadi menerima perlakuan bullying padadirinya,

    yang mungkin dilakukan oleh seseorang di dalam keluarga.Anak-anak yang

    tumbuh dalam keluarga yang agresif dan berlaku kasar akan menirukebiasaan

    17

    Djuwita, R.,& Soesetio, S. R. 2005, ”Gencet-gencetan” dimata siswa/siswi kelas 1 SMA:

    Naskah kognitif tentang arti, skenario, dan dampak”gencet-gencetan”. Jurnal Psikologi Sosial.

  • 17

    tersebut dalam kesehariannya. Kekerasan fisik dan verbal yangdilakukan

    orangtua kepada anak akan menjadi contoh perilaku.

    b. Faktor Kepribadian

    Salah satu faktor penyebab anak melakukan bullying adalahtempramen.

    Tempramen adalah karakterisktik atau kebiasaan yang terbentukdari respon

    emosional. Hal ini mengarah pada perkembangan tingkah lakupersonalitas dan

    sosial anak. Seseorang yang aktif dan impulsif lebih mungkinuntuk berlaku

    bullying dibandingkan orang yang pasif atau pemalu.

    c. Faktor Sekolah

    Tingkat pengawasan di sekolah menentukan seberapa banyak dan

    seringnya terjadi peristiwa bullying. Sebagaimana rendahnyatingkat

    pengawasan di rumah, rendahnya pengawasan di sekolah berkaitanerat dengan

    berkembangnya perilaku bullying di kalangan siswa. Pentingnyapengawasan

    dilakukan terutama di tempat bermain dan lapangan, karenabiasanya di kedua

    tempat tersebut perilaku bullying kerap dilakukan. Penangananyang tepat dari

    guru atau pengawas terhadap peristiwa bullying adalah hal yangpenting karena

    perilaku bullying yang tidak ditangani dengan baik akanmeyebabkan

    kemungkinan perilaku itu terulang. Dari penjelasan di atas dapatdisimpulkan

    bahwa faktor yang mempengaruhi perilaku bullying adalah faktorintrenal yaitu

    persepsi dan kepribadian (dalam kepribadian terdapat regulasiemosi dan religius)

  • 18

    dan faktor eksternal yaitu perbedaan kelas, tradisi senioritas,sekolah dan

    keluarga.18

    Terdapat tujuh faktor yang mempengaruhi terjadinya bullyingmenurut

    Astuti yaitu:

    a. Perbedaan kelas: (senioritas), ekonomi, agama, gender,etnisitas atau rasisme.

    Perbedaan individu dengan suatu kelompok dimana ia bergabung,jika tidak

    dapat disikapi dengan baik oleh anggota kelompok tersebut, makadapat

    menjadi faktor penyebab bullying.

    b. Tradisi senioritas: Senioritas yang diartikan salah dandijadikan alasan untuk

    melakukan bullying pada junior kadang-kadang tidak berhentidalam suatu

    periode saja. Hal ini tak jarang menjadi peraturan tak tertulisyang diwariskan

    secara turun temurun kepada tingkatan berikutnya.

    c. Senioritas:sebagai salah satu pilaku bullying sering kalipula justru diperluas

    oleh siswa sendiri sebagai kejadian yang bersifat laten. Bagimereka

    keinginan untuk melanjutkan masalah senioritas ada untukhiburan,

    penyaluran dendam, iri hati atau mencari popularitas,melanjutkan tradisi

    atau menunjukkan kekuasaan.

    d. Keluarga yang tidak rukun: ketidakharmonisan orangtua danketidakmampuan

    sosial ekonomi merupakan penyebab tindakan agresi.

    e. Situasi sekolah yang tidak harmonis atau diskriminatif.

    18

    Simbolon, Mangadar. “prilaku bullying pada mahasiswa berasrama”jurnal psikologi

    39.2 (2012), h. 233-243.

  • 19

    f. Karakter individu/kelompok seperti: Dendam atau iri hati,adanya semangat

    ingin menguasai korban dengan kekuasaan fisik dan daya tarikseksual, untuk

    meningkatkan popularitas pelaku di kalangan teman sepermainannya(peers).

    g. Persepsi nilai yang salah atas perilaku korban: korbanseringkali merasa

    dirinya memang pantas untuk diperlakukan demikian (dibully),sehingga

    korban hanya mendiamkan saja hal tersebut terjadi berulang kalipada dirinya.

    (Video) Penindasan | Cerita Moral untuk Anak | Kisah Sosial untuk memahami Perilaku Tidak Ramah | Hentikan Penindasan

    3. Faktor Penyebab Menjadi Bully (Pelaku Bullying)

    Melalui pelatihan yang diselenggarakan oleh Yayasan Sejiwadalam

    psychologymania.com terangkum beberapa pendapat orang tuatentang alas an

    anak-anak menjadi pelaku bullying di antaranya sebagai berikut:

    a. Karena mereka pernah menjadi korban bullying

    b. Ingin menunjukkan eksistensi diri, ingin diakui, inginterkenal, sebagai

    seniritas.

    c. Pengaruh tayangan TV yang negatif.

    d. Menutupi kekurangan diri dan mencari perhatian.

    e. Balas dendam karena sering mendapat perlakuan kasar daripihak lain

    f. Iseng dan ikut-ikutan.19.

    4. Dampak Perilaku Bullying

    Menurut olweus d, limber dan carter, beberapa dampak yangditimbulkan

    oleh prilaku bullying yaitu :

    a. Tidak aman, terisolasi, cemas dan kesepian serta perasaanharga diri rendah.

    b. Depresi dan menderita stress yang dapat berahir dengan bunuhdiri.

    19

    http://www.psychologymania.com , diakses, 12 Januari 2017.

    http://www.psychologymania.com/

  • 20

    c. Menjadi penganiaya ketika dewasa, agresif dan melakukantindakan criminal.

    d. Menggunakan obat-obatan atau alcohol.

    e. Membenci lingkungan sosialnya.

    f. Kesulitan dalam bergaul.

    g. Konsep diri menjadi lebih negatif karena merasa tidakditerima oleh teman.

    h. Dalan jangka panjang korban menderita masalah emosional benciterhadap

    pelaku, ingin keluar sekolah, merana, malu, tertekan, selfinjury menurunkan

    skor tes kecerdasan dan kemampuan analisis para siswa.20

    B. Tinjauan Umum Strategi Guru PAI

    1. Dekskripsi Pengertian strategi

    Secara bahasa strategi guru bisa di artikan siasat, taktik,kiat-kiat, trik-trik,

    atau cara. Secara umum, strategi adalah suatu garis-garis besarhaluan bertindak

    dalam usaha untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan.21

    Strategi dapat di

    artikan sebagai cara atau pola umum yang di gunakan untukbertindak untuk

    mencapai suatu tujuan tertentu.

    Istilah strategi sudah sering digunakan dalam banyak konteksdengan

    makna yang tidak selalu sama. Secara etimologi istilah“strategi” berasal dari

    bahasa yunani, yakni “strategia” (stratos = militer, dan ag =memimpin), yang

    artinya seni atau ilmu menjadi jendral.22

    Konsep ini relevan dengan situasi zaman

    yang sering diwarnai perang, dimana jendral dibutuhkan untukmemimpin suatu

    angkatan perang agar dapat selalu memenangkan perang.

    20

    Carter, B &Vicky G, Spencer, 2006, The Fear Factor :Bullying And Students With

    Disabilities, International Journal Of Special Education. Vol,21, Number 1. 21

    St. Fatimah Kadir, strategi belajar mengajar,STAIN, 2007, h.122

    Tjiptono fandy, strategi pemasaran, (Yogyakarta: 1999), h.3

  • 21

    Mengacu pada pengertian diatas maka strategi dapat dimaknaisebagai

    siasat mencapai, meraih atau memenangkan sesuatu tujuan yangtelah ditentukan.

    Lebih lanjut, stoner dan gilber seperti dikutip tjiptonomenjelaskan bahwa : (1)

    dari perspektif apa yang suatu organisasi ingin lakukan (intendsto do): (2) dari

    perspektif apa yang organisasi akhirnya ingin lakukan(eventually does). 23

    Dari perspektif seperti yang telah dikemukakan diatas, dapatdipahami

    bahwa pada perspektif yang pertama strategi dimaknai sebagaiupaya oranisasi

    dalam merencanakan dan menetapkan program-program untuk dapatmencapai

    tujuan organisasi dan mengimplementasikan misinya.

    Makna yang terkandung dalam strategi ini adalah bahwa paramanajer

    atau pimpinan organisasi memainkan peranan yang aktif, sadar danrasional dalam

    merumuskan strategi organisasi. Sedangkan pada perspektif yangkedua strategi

    didefinisikan sebagai pola tanggapan atau respon organisasiterhadap lingkungan

    sepanjang waktu. Bila dalam perspektif yang pertama strategimerupakan sesuatu

    yang telah direncanakan, maka pada perspektif yang keduastrategi merupakan

    sebuah kilas balik ats apa yang terjadi dilingkungan sekitar,pada perspektif ini

    strategi lebih bersifat reaktif. Pada definisi ini, setiaporganisasi pasti emiliki

    strategi, meskipun strategi tersebut tidak pernah dirumuskansecara eksplisit.

    Pandangan ini diterapkan bagi para manajer yang bersifatreaktif, yaitu hanya

    menanggapi dan menyesuaikan diri terhadap lingkungannya secarapasif

    manakala dibutuhkan.

    23

    Ibid., h. 8.

  • 22

    Lebih lanjut, onong uchjana effendy menegaskan bahwa Strategipada

    hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen(management)

    untukmencapai suatu tujuan.Tetapi tidak berfungsi sebagai petajalanan yang

    hanya menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.24

    Jika dibawa dalam konteks pendidikan, pengertian strategiyang

    dikemukakan effendy diatas lebih bermakna sebagai tehnikoperasional dalam

    melaksanakan pendidikan. Jika misalnya dikatakan itu harusdilakukan sebagai

    bagian dari strategi pembinaan, maka harus dapat dijelaskanbagaimana

    keteladanan tersebut.

    Secara spesifik dalam ilmu pemdidikan, syaiful bahriDjamarah

    mengemukakan pengertian strategi sebagai suatu cara atau sebuahmetode.25

    Sementara dalam rumusan J.R David strategi sebagai sebuah caraatau sebuah

    metode, dalam dunia pendidikan diartikan pembelajaran yangdidefinisikan

    sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yangdidesain untuk

    mencapai tujuan pendidikan tertentu.26

    Ada dua hal yang perlu kita cermati dari definisi yangdikemukakan oleh

    kedua pakar diatas, yaitu: pertama, strategi pembinaan merupakanrencana

    tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dalampemanfaatan

    berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran. Iniberati penyusun

    suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan rencana kerjabelum sampai

    24

    Onong Uchjana Effendy,Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, cet.XII(Bandung : PT.

    Remaja rosda karya offset, 1990), h.32. 25

    Syaiful bahri djamarah, azwan zain, strategi belajar mengajar(Jakarta: rineka cipta,

    2002), h.5. 26

    Wina sanjaya, Strategi Belajar Mengajar Berorientasi StandarProses Pendidikan

    (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006), h. 124.

  • 23

    pada tindakan. Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuantertentu. Artinya,

    arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaiantujuan. Dengan

    demikian penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfatanberbagai

    fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upayapencapaian tujuan.

    Mengacu pada uraian diatas. Strategi dapat dimaknai sebagaiseluruh rangkaian

    kegiatan/tindakan dalam usaha mencapai tujuan.

    Dengan pengertian tersebut, strategi disini dapat dipahamisebagai

    serangkaian tindakan kepala sekolah dan guru serta para stafyang bekerjasama

    dalam pelaksanaan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya dalammenumbuhkan

    motivasi, untuk berprestasi.

    Strategi merupakan prodesur kegiatan yang dipilih yangberdasarkan

    pertimbangan tertentu, tersusun sistematis dan di harapkanefektif untuk

    menjawab permasalahan atau mencapai tujuan.27

    Pendapat ini mengatakan bahwa

    penepatan strategi hendaknya mempertimbangkan segala efektifitasdan efesiensi.

    Dengan kata lain strategi juga sangat berperan pentingmenentukan keberhasilan

    untuk mencapai tujuan tertentu.

    Strategi biasanya diidentikan dengan prosedur, teknik, metode,atau

    pendekatan.Sementara keempat unsur ini merupakan bagian daristrategi.Dengan

    demikian strategi dapat memiliki cakupan yang lebih luas danmencakup

    keseluruhan unsur dari prosedur, tehnik, metode maupunpendekatan.dengan di

    hubungkan dengan strategi guru maka perlu di uraikan pengertianguru secara

    umum.

    27

    Fima Rosyidah, Strategi dan Metode (salinan internet),http:/pakguruonlineb11top,

    2006), h.1.

  • 24

    Strategi guru adalah bagaimana cara yang dilakukan oleh gurudalam

    mengatasi perilaku bullying di sekolah.

    Menurut (Fahmi Mustofa) Strateregi yang digunakan sebagai tolakukur

    dari keberhasilan guru dalam mengatasi prilaku bullying tersebutdengan itu ada

    beberapa yang bisa kita lakukan oleh guru antara lain:

    a. Mengetahui akar permasalahan

    Dalam mengatasi prilaku bullying, guru harus melihat berbagaialasan

    mengapa siswa tersebut melakukan perilaku bullying dan menjadikorban

    (Video) Efek Dibully | BBC Mengajar

    bullying.

    b. Memberikan hukuman

    Merupakan suatu cara yang dilakukan oleh guru dalam mengatasiperilaku

    bullying. Bentuk hukuman yang dilakukan sesuai dengan perilakuyang ia

    lakukan. Dengan itu guru harus memberikan sanksi yang pantasoleh si pelaku

    bullying tersebut.Stratrgi yang dapat digunakan oleh guru dalammenangulangi

    perilaku bullying siswa atau menghilangkan gejala-gejalapenyakit jiwa

    khususnya permasalahan pribadi yang di alami siswa yaitu dengancara sebagai

    berikut :

    1) Pendekatan

    Seorang guru harus memiliki strategi yang baik dalammenanggulangi

    perilaku bullying tersebut yaitu dengan pendekatan guru dapatmengetahui

    permasalahan apa yang dihadapi oleh siswanya, dengan pendekatanguru mampu

    mencari tau dan mengali siswa untuk berkata yangsejujur-jujurnya.

  • 25

    2) Bimbingan (guidance)

    Bimbingan memiliki peran sangat penting dalam mengataipersoalan

    terutama mengenai pendidikan, pekerjaan atau kehidupan keluargadan juga

    mengenai hubungan dengan orang lain biasanya bimbingan berkaisardengan

    persoalan tertentu, yang memerlukan bantuan orang lain.denganbimbingan siswa

    tersebut akan mengutarakan masalah yang ia hadapi karenabimbingan mampu

    mengali masalah-masalah yang siswa tersebut menghadapinya.

    3) Mengubah lingkungan

    Kadang-kadang seorang konselor memandang perlu mengadakan

    perubahan atau memperbaiki lingkungan sekolah yang ikutmenimbulkan

    persoalan pada siswa yang memiliki masalah. Jadi seorang guruyang mengatasi

    permasalahan siswa harus bisa menciptakan lingkungan yang nyamanagar siswa

    bisa terbuka dan menceritakan permasalahan yang ia hadapi.

    4) Bujukan

    Pengobatan dan bujukan digunakan atas dasar adanya padaseseorang

    siswa yang memiliki kekuatan batin yang membantunya untukmemperbaiki

    kegoncangan emosinyamelalui pengertian dan logika. Bujukan tidaklain ddari

    pada pengajuan pendapat atau pikiran terhadap seseorang dengancara yang

    dilengkapi dengan apa yang dianggap dasar dan masuk akal danmudah diterima

    oleh si perilaku bullying tersebut. Siswa yang melakukanperilaku tersebut harus

    di beritahu bahwa perbuatanya tidak senonoh untuk dilakukankarena hal tersebut

  • 26

    dapat meresahkan siswa yang dibullying bahkan akan mengakibatkangangguan

    psikis.28

    Untuk mendukung strategi tersebut, diperlukan upaya pembinaandalam

    hal menangulangi perilaku bullying siswa yang berbagai macamseperti yang

    dilakukan pada siswa siswi pada saat ini dengan mengunakanberbagai cara atau

    strategi dalam hal ini (Muhamad syarif) menyatakan cara sebagaiberikut :

    a. Pendidikan secara langsung yaitu

    Mengadakan hubungan langsung secara pribadi dan kekeluargaansecara

    individu yang bersangkutan. Metode mengarahkan secara langsungmerupakan

    salah satu metode pendidikan yang paling mudah dan paling banyakdigunakan.29

    Dengan cara mempergunakan, petunjuk, nasehat, tuntunan,menyebutkan,

    manfaatdan bahaya-bahanya. Menurut Marimba dalam bukunyaberjudul

    “pengantar filsafat pendidikan Islam” pendidikan secara langsungini terdiri dari

    lima macam diantaranya adalah :

    1) Teladan

    Disini guru sebagai teladan bagi anak didiknya dalam lingkungansekolah

    disamping itu orang tua dirumah. Guru hendaknya menjaga denganbaik

    perbuatan maupun ucapan sehinga naluri anak yang suka meniru danmencontoh

    dengan sendirinya akan turut mengerjakan apa yang disarankanbaik itu orang lain

    maupun Guru.

    28

    Fahmi Mustafa, Kesehatan Jiwa Dan Keluarga, Sekolah DanMasyarakat (Jakarta :

    Bulan Bintang, 1997), h. 122-124 29

    Muhammad Syarif Ash-Shawwaf, ABG Islami (Kiat-Kiat EfektifMendidik Anak Dan

    Remaja), (Bandung: Pustaka Hidayah,2003), h.141.

  • 27

    Seorang Guru harus mampu memberi contoh pada muridnya,bersalaman

    ketika masuk kelas maupun pada saat pulang sekolah, mengucapkansalam

    dimanapun pada saat bertemu, dan sebagainya.

    2) Anjuran, suruhan, dan Perintah

    Anjuran yaitu saran atau ajakan untuk berbuat atau melakukansesuatu

    yang berguna. Dengan adanya anjuran menanamkan kedisiplinan padamurid

    sehinga akhirnya menjalankan segala sesuatu dengan disiplin padamurid sehingga

    menjalankan segala sesuatu dengan disiplin sehingga akanmembentuk suatu

    kepribadian yang baik, sehingga menolong seksama dan ikut sertamembangun

    masyarakat.

    3) Latihan

    Tujuan dari latihan ini dimaksudkan agar anak dapat melakukanperbuatan

    dari pengetahuan yang diterimanya dan dapat menanamkannilai-nilai islam dalam

    kehidupan sehari-hari.

    4) Hadiah dan sejenisnya

    Hadiah yang dimaksudkan disini yaitu tidak berarti berupabarang

    melainkan dapat juga berupa senyuman, pujian, dansebagainya.

    5) Kompetensi dan Kooperasi

    Kompetisi ini dimaksudkan agar anak bisa bersaing secara sehatdalam hal

    pendidikan, misalnya perlombaan mengaji. Sedangkan kooperasimeliputi usaha-

    usaha kerjasama sehingga dapat menumbuhkan rasa simpati,menghargai dan

    saling percaya.30

    30

    Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: AlMaarif, 1980), h. 85-87.

  • 28

    Selain itu tak hanya strategi diatas namun masih banyakstrategi-strategi

    lain untuk mengatasi perilaku bullying antara lain sebagaiberikut :

    b. Pendidikan secara tidak langsung

    Yaitu strategi guru yang bersifat pencegahan dan menjaga agartidak

    terjadi sesuatu hal-hal yang bersifat merugi. Strategi inidibedakan menjadi 3 sbb:

    1) Koreksi dan pengawasan

    Adalah untuk mencegah menjaga agar tidak terjadi sesuatu halyang tidak

    diinginkan.Mengingat manusia bersifat tidak sempurna makakemungkinan untuk

    berbuat salah serta penyimpangan-penyimpangan.maka sebelumkesalahan-

    kesalahan itu berlangsung lebih jauh lebih baik selalu adausaha-usaha

    pengawassan.Seperti halnya pengawasan guru disekolah maupundiluar sekolah

    untuk memantau setiap kegiatan siswa.

    2) Larangan

    Adalah suatu keharusan untuk tidak melaksanakan ataumelakukan

    pekerjaan yang merugikan.Alat ini pun bertujuan untuk membentukdisiplin,

    prilaku yang dilarang seperti mengejek, memarahi dan menganiyayasesama

    teman.

    3) Hukuman

    Adalah suatu tindakan yang dijatuhkan kepada peserta didiksecara sadar

    dan sengaja sehingga menimbulkan penyesalan. Dengan adanyapenyesalan

    tersebut siswa akan sadar akan perbuatannya dan ia berjanjiuntuk tidak

    melakukanya dan mengulanginya.

  • 29

    Hukuman ini dilakukan apabila larangan yang telah diberikanternyata

    masih dilakukan oleh siswa.Namun hukuman tadi tidak harushukuman badan,

    melainkan bisa mengunakan tindakan-tindakan, ucapan dan syaratyang

    menimbulkan mereka tidak mau melakukannya dan benar-benarmenyesal atas

    perbuatanya. Menangulangi problem siswa tentu saja memerlukanteladan,

    anjuran dan pembiasaan seperti yang telah disebutkansebelumnya.

    Oleh karena itu sebagai guru penting juga dalam menerapkanakhlak yang

    baik misalnya dalam hal penampilan, perkataan, akhlak, dan apasaja yang

    terdapat padanya, dilihat, didengar dan diketahui oleh siswa.Dimana semuanya

    itu akan ditiru oleh siswa yang notabene siswa merupakan anakyang mudah

    untuk meniru.Adalah dalam proses pembelajaran, guru memegangperanan yang

    penting. Oleh karena itu, mereka harus memiliki berbagaikompetensi

    yangdiperlukan dalam berbagai arahan, bimbingan dan pendampinganterhadap

    para siswanya.31

    Sebelum mengulas pengertian guru PAI secara tuntas, makaakan

    diuraikan tentang pengertian guru. Menurut UU Guru dan Dosen,pengertian dari

    guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik,mengajar

    ,membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasipeserta didik.

    Pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,pendidikan dasar, dan

    pendidikan menengah.32

    Pengertian guru PAI sebenarnya tidak jauh dari pengertian gurupada

    umumnya yang membedakan adalah dalam hal pembelajaran danmata

    31

    Asmaun Sahlan, Mewujudkan Budaya Reliqius Disekolah (UpayaMengembangkan PAI

    Dari Teori Ke Aksi), (Malang: Uin Maliki Press, 2010), h. 39.32

    UU Guru dan dosen No. 14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen,(Bandung: Citra

    Umbara, 2009), h. 2.

  • 30

    pelajarannya. Pengertian guru PAI secara etimologi ialah dalamliterature Islam

    seorang guru biasanya disebut sebagai, ustadz, mu’allim,murraby,mursyid,

    muddaris, mu’addib yang artinya orang yang memberikan ilmupengetahuan

    dengan bertujuan mencerdaskan dan membina akhlak peserta didikagar menjadi

    anak yang berkepribadian baik.

    Muhaimin mengemukakan secara utuh mengenai tugas pendidikandalam

    pendidikan Islam yaitu :

    a. Ustadz adalah Orang yang berkomitmen pada profesionalitas,yang

    melekat pada dirinya sikap dedikatif komitmen terhadap muttuproses dan

    hasil kerja serta sikap continuous improvement.

    b. Mu’allim adalah Orang yang menguasai ilmu dan mampu

    mengembangkannya serta menjelaskan pungsinya dalamkehidupan,

    menjelaskan dimensi teoritis dan praktis ,sekaligus melakukantransfer

    ilmu pengetahuan ,internalissiserta implementasi (amaliah).

    c. Murabbi adalah Orang yang mendidik dan menyiapkan pesertadidik agar

    mampu bereaksi serta mampu mengatur dan memelihara hasil kreasiuntuk

    tidak menimbulkan malapetaka, bagi dirinya,masyarakat danalam

    sekitarnya.

    d. Mursyid adalah Orang yang mampu menjadi model atausentral

    identifikasi diri atau menjadi pusat anutan, teladan, dankonsultasi bagi

    peserta didiknya.

    e. Mudarris adalah Orang memiliki kepekaan intelektual daninformasi serta

    memperbaharui pengetahuan dan keahlian secara berkelanjutandan

  • 31

    berusaha mencerdaskan peserta didiknya, memberantas kebodohanmereka

    serta melatih keterampilan sesuai dengan bakat, minat dan

    kemampuannya.

    Jadi, dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengertiandari guru

    agama Islam adalah sebuah usaha berupa bimbingan dan asuhanterhadap anak

    didik agar kelak setelah selesai pendidikan dapat memahami apayang terkandung

    dalam Islam secara keseluruhan, menghayati makna dan maksudtujuannya

    sehingga dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sertadapat

    mendatangkan di dunia dan di akhiratnya kelak.33

    Islam meletakan tugas sebagai guru yang melaksanakan tugastarbiyah

    adalah ditempat yang sungguh mulia, seluruh masa yang digunakandikira sebagai

    ibadah, setiap langkah dari rumah kesekolah dan pulang kerumahdari sekolah

    akan mendapat satu pahala dan akan dihapus satu dosa,menyampaikan ilmu

    secara hikmah dan ikhlas semata-mata karena allah merupakanjihad yang paling

    tinggi pada pandangan islam seperti mana yang dituntut dalamsyariat Islam.

    Firman Allah S.W.T dalam Q.s al-Nahl ayat 125 yang berbunyi:

    اْدعُ إِلَى َسبِيِل َربَِّك بِاْلِحْكَمِة َواْلَمْىِعَظِةاْلَحَسنَِة َوَجاِدْلُهْم بِالَِّتي ِهَي أَْحَسُه ِإنَّ َربََّك

    ُهَى أَْعلَُم ِبَمْه َضلَّ َعْه َسبِيِلِه َوُهَى أَْعلَُمبِاْلُمْهتَِديهَ

    Terjemahannya:

    Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah danpelajaran

    yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.Sesungguhnya

    Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesatdari

    33

    Muhaimin, Pengmbangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam,(Jakarta: Raja Grafindo

    Persada,2005), h. 44-49.

  • 32

    jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yangmendapat

    petunjuk.34

    Dalam Islam terdapat 4 martabat guru atau pendidik yaitu,mudaris yang

    bermaksud guru yang hanya mengajar mata pelajaran kemahiranmereka saja,

    kedua mu’allim yaitu guru yang tidak hanya mengajar matapelajaran mereka

    tetapi turut menyampaikan ilmu-ilmu lain, yang ketiga mursyidyaitu guru yang

    menyampaikan ilmu dengan menunjukan jalan yang benar dan yangterakhir,

    murabbi yaitu guru yang mendidik, memelihara, mengasuh danmentarbiyah.

    C. Kajian relevan

    Dalam penelitian ini dibahas tentang strategi guru pendidikanagama Islam

    dalam menanggulangi prilaku bullying siswa di SMAN 3 KonaweSelatan,

    adapun penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:

    1. “ Strategi Guru PAI dalam menanggulangi problem pribadi siswaXI di

    SMAN 1 Srandakan, BANTUL”. Penelitian lapangan kualitatif.

    Universitas Islam Negri Sunan kalijaga Yogyakarta skripsi oleh :Ika

    zulaicha nim. 09410171 Jurusan Tarbiyah & Keguruan,Berdasarkan hasil

    penelitian ini ditemukan secara umum guru dalam menanggulangiproblem

    siswa yaitu dengan melalui pembinaan akhlak antara lain dengancara

    pembinaan akhlak dan moral siswa, memberikan arahan danpendewasaan

    diri kepada siswa serta bimbingan berprilaku baik terhadapsesame dan

    kepada orang tua.35

    34

    Departemen Agama RI, Mushaf Al-quran Tadwid Dan Terjemahan35

    Ika zulaicha (Jurnal PDF) strategi guru PAI dalam menanggulangiproblem pribadi

    siswa . Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga Yogyakarta,skripsi Jurusan Tarbiyah, UIN

    Yogyakarta 2013.

  • 33

    2. Lebih lanjut penelitian relevan yang kedua dilakukan oleh:yanti yusvita

    ningsih nim. 05010101077 dengan judul Strategi Guru PendidikanAgama

    Islam dalam pembinaan akhlak siswa SMP Karya PurnawarmanKendari.

    Jurusan Tarbiyah Program Study pendidikan Agama Islam darihasil

    penelitian ini yang di lakukan dengan mengunakan penelitiankualitatif

    dan kualitatif diperoleh bahwa strategi pembinaan akhlak siswaditempuh

    melalui upaya-upaya pembentukan pendidikan keagamaan dalam

    lingkungan sekolah baik dalam proses pembelajaran maupun diluarprose

    pembelajaran.36

    Dari penelitian tersebut, penulis beranggapan bahwa penelitianyang dilakukan

    oleh penulis sangat berbeda dengan penelitian sebelumnya, sebabpenelitian ini

    menitikberatkan pada strategi guru pendidikan agama Islam dalammengatasi

    perilaku bullying yang dilakukan oleh siswa SMA Negeri 3 KonaweSelatan.

    Adapun persamaannya adalah sama-sama membahasa tentang strategiyang

    dilakukan oleh guru di sekolah.

    D. Kerangka Berfikir

    Dalam penelitian ini berusaha merubah pola berfikir siswa agarmemiliki

    kualitas yang baik serta menjadi anak yang berakhlakul karimahserta menjadi

    anak yang soleh dan solehah baik di dalam sekolah maupun diluarsekolah.

    36

    Yanti Vusvita Ningsih 9Jurnal PDF) Strategi Guru PAI DalamPembinaan Akhlak

    Siswa. Sekolah Tinggi Agama Islam Negri Kendari (STAIN). SkripsiJurusan Tarbiyah Stain

    Kendari 2010.

  • 34

    BULLYING

    Bentuk-

    Bentuk

    Bullying

    Strategi Guru

    Eliminating Bullying

  • 35

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Berdasarkan fokus penelitian yang sudah ditetapkan, maka jenispenelitian

    yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitiankualitatif.

    Lexy J. Moleong, mengemukakan bahwa penelitian kualitatifadalah

    penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apayang

    dialami oleh subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi,motivasi,

    tindakan dan lainnya secara holistic dan dengan cara deskripsidalam bentuk

    kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dandengan

    memanfaatkan berbagai metode ilmiah.1

    Menurut Bogdan dan Taylor sebagaimana yang dikutip Tanzeh,

    “penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan datadeskriptif berupa

    kata-kata tertulis atau lisan dari sumber informasi dan perilakuyang dapat

    diamati.”2

    Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan yang jugadisebut

    pendekatan investigasi karena biasanya peneliti mengumpulkandata dengan cara

    bertatap muka langsung dan berinteraksi dengan orang-orang ditempat penelitian.

    Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskrptif yangmempelajari

    masalah-masalah yang ada serta tata cara kerja yang berlaku.Penelitian kualitatif

    deskriptif ini bertujuan untuk mendeskripsik3an, mencatat,analisi dan

    menginterpretasikan kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada.Dengan kata lain

    1Lexy J. Moelong, Metodoligi Penelitian Kualitatif (Bandung:Remaja Rosdakarya,

    2012), h. 6. 2Ahmad Tanzeh, Metode Penelitian Praktis (Jakarta:PT. Bima Ilmu, 2004), h. 30.

    3

    35

Top Articles
Latest Posts
Article information

Author: Prof. Nancy Dach

Last Updated: 16/04/2023

Views: 6080

Rating: 4.7 / 5 (77 voted)

Reviews: 92% of readers found this page helpful

Author information

Name: Prof. Nancy Dach

Birthday: 1993-08-23

Address: 569 Waelchi Ports, South Blainebury, LA 11589

Phone: +9958996486049

Job: Sales Manager

Hobby: Web surfing, Scuba diving, Mountaineering, Writing, Sailing, Dance, Blacksmithing

Introduction: My name is Prof. Nancy Dach, I am a lively, joyous, courageous, lovely, tender, charming, open person who loves writing and wants to share my knowledge and understanding with you.